Pakaian Sexy Oh In Hye INTERNATIONAL FILM FESTIVAL 2011





Gara-gara Hujan, 84 jiwa melayang

Hujan deras yang mengguyur kawasan Amerika Tengah sepekan terakhir menimbulkan bencana di El Salvador, Guatemala, dan Nikaragua. Hingga kemarin (18/10) banjir dan tanah longsor yang menyertai hujan deras tersebut telah merenggut sedikitnya 84 korban jiwa. Sedangkan sembilan lainnya dilaporkan hilang. ’’Hujan deras masih akan mengguyur wilayah kami paling tidak sampai besok (19/10). Pasalnya, sampai saat ini, tekanan udara di El Salvador masih cukup rendah,’’ kata Jorge Melendez, direktur perlindungan sipil El Salvador, kemarin. Jika diakumulasikan, ungkap dia, curah hujan selama tujuh hari terakhir telah melewati rekor yang dicetak Badai Mitch pada 1998. Ketika itu, tak kurang dari 11.000 orang tewas. Ka rena banjir dan tanah longsor masih mengancam, pemerintahan Presiden Mauricio Funes mendeklarasikan bencana nasional di El Salvador sejak Senin lalu (17/10).

Pada hari yang sama, Presiden Nikaragua Daniel Ortega memaklumatkan peringatan serupa. Mulai Senin lalu, status bencana nasional juga diberlakukan di negara berpenduduk sekitar 6 juta jiwa tersebut. ’’Negeri kita sedang dihadapkan pada sebuah bencana besar. Sampai saat ini, 32 orang di laporkan tewas dan tiga lainnya hilang. Bencana ini telah memaksa pemerintah mengevakuasi 32.000 warga,’’ ungkap Funes dalam siaran televisi nasional Senin malam (17/10) waktu setempat atau kemarin pagi WIB. Dia mengimbau agar seluruh rakyat El Salvador, terutama yang tinggal di wilayah pegunung an, terus waspada. Bersamaan dengan pidato nasional pemimpin 52 tahun tersebut, El Salvador juga minta bantuan dari masyarakat internasional.

Terutama, bantuan kemanusiaan. Dalam waktu kurang dari 24 jam, bantuan mengalir dari berbagai belahan dunia. ’’Hari ini (kemarin) kami menerima bantuan dari Taiwan, Spanyol, Amerika Serikat (AS), Venezuela, dan beberapa negara lainnya,’’ ujar Menteri Luar Negeri El Salvador Hugo Martinez. Dibandingkan Nikaragua dan Guatemala, dampak hujan deras yang memicu banjir dan tanah longsor itu memang paling parah melanda El Salvador. Sedikitnya, 10 jembatan penghubung jalur utama di negara itu ambrol. Sedangkan 10 jembatan yang lain serta 14 ruas jalan raya rusak parah. Menteri Pekerjaan Umum El Salvador Gerson Martinez menaksir kerugian kali ini mencapai jutaan dolar AS.

Di Guatemala, banjir dan tanah longsor menewaskan 29 orang. Sedangkan di Nikaragua dan Honduras, bencana itu merenggut masing-masing delapan dan 13 korban jiwa. Pemerintah empat negara Amerika Tengah menyalahkan pemanasan global (global warming) sebagai penyebab bencana kali ini. ’’Dampak perubahan iklim sudah mulai kita rasakan sekarang,’’ ungkap Raul Artiga dari Komisi Lingkungan dan Pembangunan Amerika Tengah Central atau American Commission on Environment and Development (CCAD). (AP/AFP/hep/dwi)

Rafi-Yuni Shara Ribut Karena mobil mewah

Jakarta - Mobil mewah Raffi Ahmad diduga sebagai pemicu pertengkarannya dengan kekasihnya, Yuni Shara. Kabarnya, Yuni tak suka Raffi membeli mobil seharga milyaran rupiah itu.

"Bukan masalah itu, orang duit-duit kepunyaan dia. Terserah dia. Saya tidak pernah mau tahu urusan dapur Rafi," bantah Yuni di kawasan Mangarai, Jakarta Selatan, Rabu (19/10).

Namun, Yuni yang berusia 15 tahun lebih tua dari Raffi selalu memberi nesehat untuk selalu hidup hemat. "Tapi saya menyarankan ke dia (Raffi)lebih baik untuk menabung. Cukup dengan yang sudah ada," pungkasnya. [fei]

sumber: http://artis.inilah.com/read/detail/1786973/mobil-mewah-pemicu-ribut-raffi-yuni